5/21/14

Sapa Cinta

 
Selamat pagi cinta yang mulai membisu.
Mengering sebab teriknya sang surya yang tak ada ampunnya menyebarkan panas kekeringan, terbawa oleh air tenang yang perlahan mulai menghanyutkan, gugur merapuh kemudian terbawa angin, terbang... lalu menghilang..., dan mulai dingin sedingin salju yang mulai membeku.

Apa kabar cinta yang mulai terpejam?
Masihkah ada malam dingin yang sengaja kau selimuti kalimat manis sebagai penghangat? Atau kini telah sengaja kau tarik selimut itu dan membiarkanku membeku di tengah malam? Apakah masih ada teh manis hangat dengan sedikit gula di ujung meja, yang tak sengaja mulai ikut mendingin tanpa kau sentuh? Atau kini telah kau ganti dengan secangkir kopi hitam tanpa gula, agar matamu tetap terjaga mendengarkannya berbicara?

Semoga cinta baik-baik saja...
Bersama si rambut pirang yang lebih nyata daripada aku. Yang lebih berani menggenggam tanganmu erat tanpa ada hasrat ingin melepaskannya. Yang kini menemanimu semalam suntuk hanya demi menonton pertandingan klub bola kesayanganmu. Yang kini mengganti menumu dengan kopi hitam tanpa gula..., apakah alasannya karena ia sudah terlalu manis?

Bagaimana dengan cintamu yang baru, cinta?
Aku tak pernah meragukan pilihanmu, karena pilihanmu tak pernah salah. Aku berani taruhan, hari-harimu lebih dari sekedar chatting, video call, dan mengirim foto dengan caption good morning. Harimu pasti lebih tak terlupakan dengan bersamanya. :)

Jaga dirimu baik-baik, cinta...
Namamu selalu kusebut dalam setiap do'aku. Aku tak meminta kita untuk bersama kepada Tuhan, tetapi aku meminta yang terbaik untuk kita berdua. Karena apa yang telah Tuhan rencanakan adalah untuk yang terbaik bagi umatnya.

Dan mungkin ini memang jalan yang terbaik, cinta...