5/27/14

Cukup Aku

Cukup aku yang merasakan lara sedetik setelah kau angkat kaki.

Cukup aku yang diam-diam memperhatikanmu dibalik sekat yang kau buat.

Cukup aku yang selalu ada disetiap tengkarmu dengannya.

Cukup aku yang selalu terlupa disetiap bahagiamu.

Cukup aku yang berdiri disini hingga tulang keringku mulai keropos menunggu hadirmu.

Cukup aku yang selalu berusaha memadamkan api egois saat melihat kau dengannya.

Cukup aku yang kau acuhkan disaat bahagiamu dengannya.

Cukup aku yang berusaha untuk selalu ada, meski kau tak pernah ada.

Cukup aku yang jatuh cinta, agar kau tak merasakan sakitnya.