"Dasar cowok gak peka!", keluh seorang wanita dalam hatinya. Semua rasa kesal yang menyelimuti pikirannya hanya direfleksikan pada kata; Gak papa. Wanita tersebut menggerutu dalam hatinya dan terus menyalahi si Lelaki karena tak mengerti sebuah kode yang dia beri. Sekali lagi, dia berkata "Emang ya, cowok semua sama aja! Gak pernah ngertiin cewek!". Amarahnya yang terpendam membuat dahinya berkerut. Selayaknya seorang wanita saat sedang ngambek, wajah cantiknya berubah memuram. Kebanyakan lelaki menyebutkan bahwa itu adalah; muka jutek.
Sejenak kuputar balikan waktu kebeberapa menit yang lalu..
Sorak sorai terdengar sangat jelas dan kencang pada setiap kelasnya saat bel pulang sekolah dibunyikan. Murid-murid berhamburan keluar, tak ingin terlambat sedetikpun untuk sampai di rumah. Suasananya sangat bising, suara anak perempuan yang bergerombol sambil mengobrol dengan suara cemprengnya, suara anak laki-laki yang sedang tertawa terbahak-bahak, derap kaki guru yang menyusuri koridor sekolah... Semua suara itu memaksa masuk ke telinga dan mengisi setiap lorong telinga yang kosong.
"Ekhm!", sebuah suara yang mengagetkan datang tanpa permisi ke telinga si Wanita, sontak si Wanita pun menoleh ke sumber suara tersebut. Ternyata Lelaki itu... Ah, tak perlu ku jelaskan lagi kan bagaimana berhentinya dunia dan membekunya samudra saat dua buah bola mata saling menyatu, mempersatukan rasa yang tak menentu?
"Sendirian aja, gak pulang?", sekali lagi suara itu membuat kaget dan membuyarkan lamunannya.
"Umh, lagi nunggu temen. Ini mau pulang kok, bareng sama temen yang gue tungguin itu..", jawab si Wanita dengan kepala sedikit mendangak karena tinggi si Wanita hanya sedadanya si Lelaki.
"Ooh, mau gue temenin?", pertanyaan yang membuat mata cokelatnya seakan menjadi lebih indah saat si Wanita mencoba mencuri-curi pandang, tak sanggup menatap balik matanya.
"Umm, boleh...", jawab si Wanita, tanpa rasa ragu.
1 jam berlalu, dan orang yang di tunggu tak kunjung datang..
"Udah lama banget nih kita nungguin temen lo..", kata si Lelaki, mulai jenuh menanti. Tak ada respon jawaban apapun dari si Wanita, "Gue anterin lo aja, ya? Umh, soalnya gue ada janjian sama temen gue dideket rumah lo, yaa jadi kan kita jalannya searah", si Lelaki menawarkan dirinya.
"Umm, gak usah, lo temuin temen lo aja dulu.. Gue... Gak papa kok nungguin temen gue sendirian..", kata si Wanita, yang jelas berbohong. Bahkan si Wanita sudah sama bosannya dengan si Lelaki, siapa sih yang tahan kalau harus disuruh nunggu sebuah hal yang gak kita tahu kapan datangnya?
"Oh, yaudah.. Kalo gitu gue balik duluan yaaa, bye!", kata si Lelaki, meninggalkan si Wanita sendiri di koridor sepi.
Si Wanita terbelalak melihat langkah demi langkah yang si Lelaki tinggalkan di belakangnya. Sialan! Gerutu si Wanita karena kalimat kodenya tak direspon. Dan mulai dari situ, si Wanita menilai semua lelaki sama saja. Gak pernah ngerti dan gak punya hati.
Sedikit aku jelaskan...
Namanya kalimat kode, kalimat yang biasa dilontarkan pada kebanyakan perempuan saat dimana gengsi menguasai diri dan disaat sebuah kalimat to the point terlalu strike. Kalian ingat sebuah iklan yang berslogan; Wanita ingin dimengerti? Ya, memang begitu adanya. Namun terkadang, 'mengerti dan dimengerti' malah disalahgunakan kebanyakan perempuan yang mempunyai ego tinggi. Bahkan kebanyakan dari mereka (perempuan), hanya ingin dimengerti tanpa ada hubungan timbal baliknya, yaitu; mengerti.
Tapi gak semua wanita mempunyai sifat seperti itu. Ada wanita yang lebih banyak mengerti daripada dimengerti oleh kaum lelaki. Wanita yang lebih banyak bertunduk daripada menunduk. Wanita yang setiap disalahkan hanya bisa berkata "Iya, aku salah, maafin aku ya". Wanita yang rela mengalah untuk menyelamatkan hubungannya dengan si lelaki yang padahal jelas bukan dia yang salah. Bodoh memang, tapi kebanyakan dari wanita tersebut memang cukup tulus untuk menghargai kebodohannya.
Dari sekian banyak kode yang dipakai oleh perempuan, ada beberapa kode yang bisa disebut 'umum' dipakai oleh mereka. Misalnya; "Terserah", "Semua cowok sama aja", "Dasar gak peka". Jurus terjitu kalau mereka lagi ngambek adalah; "Terserah." Kemudian kalau si cowok membalasnya dengan kata "Yaudah", maka si cowok akan mendapati kalimat "Emangnya, semua cowok sama aja! Dasar gak peka!". Maka si cowok akan berada pada tingkat kepurikan yang paling ujung.
Seperti yang dikatakan @shitlicious:
"Jangan menganggap semua cowok itu sama, kalo tu cewek yang selalu terjebak pada selera yang sama"
Bukannya aku lebih memihak pada cowok, loh ya.
Bagaimana kalau sebenarnya, si cowok itu bukannya gak peka sama kode kamu? Bagaimana kalau sebenarnya si cowok menanggapi perasaaan kamu yang kamu nyatakan dibalik sebuah kode, dan dia juga menanggapinya dengan sebuah kode? Kalau dia punya perasaan yang sama seperti kamu, dia pasti balas kode kamu dengan respon positif. Umm, kalau dia gak punya perasaan yang sama seperti kamu, dia mungkin saja berpura-pura bodoh untuk tak mengerti arti sebuah kode, atau.... dia membalas perasaanmu dengan sebuah kode juga, yaitu; diam dan pura-pura tak menanggapi.