7/10/13

Sebelah Mata


Sudah larut malam, aku masih menatap jenuh layar komputerku dengan mata yang berkantung. Mataku berat, tak sesekali aku menguap dan mengeluarkan airmata. Sebenarnya ada rasa kantuk yang memaksaku untuk terlelap dalam malam yang dingin ini, ah tapi aku masih tetap ingin duduk di kursi biru cerahku ini.
Perlahan ku ketik kata demi kata yang kurangkai menjadi sebuah kalimat. Kalimat yang mewakili perasaanku malam ini, lagi-lagi blog ini selalu menjadi tempat pelampiasanku saat tak ada lagi seseorang yang mampu mendengarkan. Ah sudahlah.

Aku gak ngerti sama kalian, kok kalian menikmati pekerjaan kalian sebagai orang yang melihat orang lain dengan sebelah mata. Orang lain itu, salah satunya adalah aku. Seakan aku dipandang sebagai makhluk lemah, terabaikan, bodoh, atau apalah yang kalian pikirkan. Dan yang paling aku rasakan sekarang adalah aku diperlakukan seperti makhluk rendahan.
Gak, aku gak perlu nanya salahku apa. Yang harusnya aku tanyakan adalah:
"Apa yang salah dengan kalian?"
Dan lagi-lagi aku gak ngerti, kenapa semuanya berubah setelah.....yea you know what happened lah. Perlakuan kalian beda. Something you should know adalah aku gak mau membalas semua perbuatan kalian yang se-hina itu sama aku, cause I remember you're my friends.
Aku gak tau dan gak mau tau kalian menganggap aku ini apa, yang terpenting adalah dulu we started together dan aku gak mau melupakan semuanya begitu saja. Kata-kata kasar yang gak jarang kalian lontarkan ke aku tanpa sebuah alasan yang jelas sering membuat aku hilang kesabaran, but I hold fast to my principles;
     "...disaat kita dipandang sebelah mata, maka tugas kita adalah mencari mata yang satunya"
Intinya simple, kita harus legowo dan menelan bulat-bulat semua omongan orang dibelakang kita. Remember, masuk telinga kanan keluar telinga kiri, itu saja. I realized, gak ada yang bisa menjaga mulut orang dibelakang kita. Kita gak bisa mencegah orang diluar sana untuk stop talking about me, karena gak akan ada yang bisa menjaga mulut orang dibelakang kita.

Terserah kalian mau mandang aku seperti apa, aku gak peduli dan aku gak perlu susah-susah menyadarkan kalian untuk mengingat 'dulu' kita ini bagaimana. Biarkan saja tuhan yang turun tangan.
No.. Not karma. Bukan karma yang aku maksud, memangnya aku ini siapa sok ngatur-ngatur karma? Bahkan sok ngerti karma bakalan datang untuk kalian, enggak, aku gak kepikiran kesitu kok. Cuma biar Tuhan aja yang bikin kalian sadar kalau we are friends, ya gimana pun caranya aku gak tahu :)