6/4/13

Belum Saatnya

BRUNO MARS//WHEN I WAS YOUR MAN//LYRICS

Aku tak mengerti tentang apa yang aku rasakan kepadamu. Kita ini hanyalah teman, tapi mengapa teman bisa secemburu ini? Jika bukan teman, lalu apa? Seorang musuh kah? Lantas, mengapa seorang musuh bisa sebegitu pedulinya? Sebenarnya kita ini apa?

Jika kita ditakdirkan terlahir hanya untuk saling mengenal, aku lebih memilih terlahir untuk tak mengenalmu. Namun bagiku, 1 orang wanita dan 1 orang lelaki terlahir hanya untuk saling mengenal, rasanya tidak mungkin. Kita pasti ditakdirkan untuk bertemu pada garis yang bersinggungan. Kita ditakdirkan untuk suatu hubungan. Namun sayang, kamu tak percaya takdir. Kamu hanya percaya dengan logikamu saja. Jika kita dipertemukan untuk tidak saling mencintai karena logika, lantas apa gunanya takdir yang mempertemukan kita?

Kita sudah lama berkenalan, namun tak ada satu pun kepastian. Sebuah cinta tak melihat seberapa lama dia melakukan pendekatan, melainkan seberapa lama dia memendam perasaan cinta itu hanya untuk satu orang. Takdir tidak pernah berkata "tidak", takdir hanya berkata "belum saatnya". Mungkin cintaku kepadamu kini "belum saatnya", lantas kapan saatnya tiba..? Hari demi hari aku menanti, dan aku semakin tersakiti. Aku tersakiti dengan cintaku sendiri.
Untuk apa kamu beri harapan itu, jika kamu hanya memberikan sebuah hubungan kepalsuan... Kamu ambangkan hubungan kita, dengan kata-kata "kita ini hanya teman". Kamu tak pernah tau, bagaimana hati ini lelah sendiri.. Menebak-nebak bagaimana perasaanmu kepadaku yang sebenarnya..

Kalau boleh memilih, aku lebih baik tak usah bertemu denganmu.. Karena dengan bertemu denganmu, hanya memantik bara api rindu. Setelah itu, aku kembali mati penasaran dengan semunya hubungan kita. Jika aku boleh memilih... Aku ingin pergi meninggalkan kesemuan hubungan kita yang tak pernah berujung dengan kepastian ini. Tapi aku harus kemana? Aku harus pergi kemana agar aku bisa terlepas dari bayangmu..