4/7/13

Rindu

Pernah gak sih kamu merasakan rindu?
Rindu dengan masa lalu yang membawamu larut dalam kenangan, dan semua kenangan itu memutar balikkan waktu, sehingga kamu terhempas di masa lalu. Jika kamu bertanya kepadaku, aku akan menjawab: ya, aku pernah.
Aku rindu ketika kita bersama.
Ketika waktu terasa lebih berharga saat aku dan kamu dalam satu dekapan,
Ketika sebuah genggaman tangan terasa menghangatkan,
Ketika senyumanmu membawa ketenangan,
Ketika kekonyolanmu membuat kesejukan,
Dan ketika kepergianmu menginggalkan kenangan...

Untuk apa rasa yang kamu beri selama ini, jika akhirnya kamu tinggalkan aku sendiri disini? Terjebak dalam labirin cinta yang begitu rumit. Aku berusaha keluar dari labirin ini, namun sayang aku sudah tersesat terlalu jauh. Satu-satunya cara agar aku bisa keluar dari labirin ini, adalah aku harus terus berjalan. Tapi aku gak tau. Apakah aku harus berjalan kedepan....atau kebelakang? Aku berhenti. Dan masih terjebak. Beri aku cara, agar aku bisa keluar dalam permainan labirin cinta ini. Karena semakin aku ikuti permainan ini, semakin tak jelas pula arah tujuan cinta semu ini.

Aku pernah mencoba untuk melupakan, namun kenangan itu tetap bertahan. Memang kata orang kenangan akan cepat menghilang dan terlupakan begitu saja, tapi tidak untuk rasa. Seiring berjalannya waktu, rasaku masih utuh untuk kamu. Biarpun waktu menghapus jejakku ke kamu, namun firasat ini tetap ada menuntunku kepadamu.

Kita berpisah karena sebuah alasan, namun sampai saat ini tak sedikitpun kamu pernah beri aku penjelasan. Kita berdua sama-sama salah. Aku memandangmu seorang bejat, dan kamu memandangku seorang bangsat. Maka dari itu, rinduku saat ini kepadamu seakan terhalang jeruji benci. Rinduku tak pernah tersampaikan karena rasa gengsiku lebih besar daripada rasa percaya diriku untuk mengutarakan.

Aku gak pernah tau gimana kabar kamu disana. Yang jelas terlalu banyak pertanyaan-pertanyaan tentang kamu di otak ini. Aku rindu kamu. Tapi aku gak berharap kamu merindukan keberadaanku yang menyedihkan ini. Terlalu pedih bila kamu tau aku disini seperti apa. Aku adalah seorang penikmat keindahanmu, dari sisi gelapku. Iya, aku adalah pemuja rahasia yang pernah menikmati indahnya cintamu.

Aku sempat mecari penggantimu. Aku mencari cintamu dalam wujud orang lain. Celakanya, hanya kamulah yang pantas untukku tunggu dan hanya kamulah yang sanggup untukku andalkan. Diantara pedih, aku mencoba untuk tetap berdiri. Tapi gak ada cinta yang bisa dipaksakan. Biarkan Tuhan yang turun tangan dan menunjukkan jalan untuk kita. Biarpun jalan kita sudah berbeda, tapi rasaku tetap sama seperti dahulu kala.