1/4/13

"Semua hubungan pasti selalu berakhir tragis kalo salah satu dari mereka lebih mentingin egonya. Walaupun yang satu udah berusaha buat sabar, kalo pasangannya ngeruntuhin kesabaran itu ya buat apa dipertahanin?"
Dhiya, 4 Januari 2013

Memang benar kan? Semua hubungan yang masih ngebesarin keegoisannya pasti bakalan berakhir. Karena mereka sama-sama keras kepala dan gak mau ngalah. Masalah sepele saja pasti dibesar-besarkan, mereka sama-sama masih kekanak-kanakan. Walau umur mereka sudah menuju kekedewasaan, namun tingkahnya masih seperti anak kecil yang masih sensitif.
Janji-janji kita dulu yang pernah keluar dari mulut manis ini masih terkenang dan terngiang di hati. Masih kuingat saat kita saling bertatapan. Ketika kami masih sangat belia untuk merasakan cinta, namun hati tak bisa dibohongi. Kami saling mencinta dan kami tau itu. Berawal dari saling bertatapan, dan saling mencinta. Indah sekali.
Namun keharmonisan kami tidak berjalan mulus, ada saja perkataan kasar yang keluar dari mulutmu ketika kamu emosi. Saya berusaha bersabar dan menganggap itu wajar. Semakin hari saya berusaha untuk sabar, dan semakin hari itu juga kamu membuat kesabaran saya runtuh begitu saja dengan kata "Tidak tahu diri!".
Saya tau, umur kamu lebih tua dari saya. Bukan berarti saya harus selalu tunduk denganmu. Kamu kira saya anjing peliharaanmu yang setiap hari harus menuruti perkataan majikannya? Bahkan harus siap terkena cacian setiap kamu marah dan emosi. Saya juga punya harga diri. Tidak bisa kamu beli dengan sembarang harga, bahkan dengan perkataan-perkataan yang bisa menginjak harga diri saya. Kamu punya otak tidak sih?
Dan lama-kelamaan, saya baru sadar kalau berubahnya kamu karena ada dia dihati kamu. Ternyata ruang dihati kamu sudah terbagi menjadi dua, bahkan lebih. Ternyata kamu mengobralkan sayang kepada banyak orang. Ternyata kamu bukan seperti yang saya pikir.

Berawal dari saling bertatapan, dan berakhir dengan diduakan.