Baru seminggu kamu ninggalin saya disini, lebih tepatnya saya yang ngelepasin kamu. Baru seminggu dan kenangan semasa kita pdkt masih terasa. Entah apa hanya saya yang merasa seperti ini, merasakan masih adanya degupan-degupan jantung yang lebih cepat dari biasanya ketika saya melihat dan berada didekat kamu.
Saya rasa, hanya saya yang merasakan seperti ini. Baru seminggu, iya, baru seminggu saja kamu sudah berhasil menjatuhkan dua hati manusia lainnya. Kamu hebat, sangat hebat. Tapi kehebatan kamu membuat saya dan modusan-modusan kamu yang lainnya itu tersakiti.
Tapi tenang saja. Saya hanya merasakan kesepian kok, bukan menginginkan kehadiranmu kembali. Buat apa kamu kembali dan merusak suasana yang tadinya sepi jadi berantakan. Lebih baik hati saya terasa sepi daripada harus tersakiti.
Mungkin merasakan rindu akan dirimu itu wajar, karena kamu pernah ada dihati saya. Tapi menurut saya ini tidak wajar. Saya merindukan seseorang yang telah menyakiti hati saya. Bayangkan saja, setelah kamu sakiti hati saya dan pergi begitu saja, saya patut untuk merindukan kamu? Ini tidak wajar.
Saya mencoba untuk melupakan, tapi tangan saya sangat gatal. Saya jadi sering mengunjungi social network yang kamu punya, hanya untuk mengetahui bagaimana keadaan kamu hari itu. Hahaha, sangat tidak ada kerjaan. Hanya membuang waktu saja.
Tapi ya itulah saya. Semakin penasaran, semakin tersakiti akan kenyataan.