1/6/13

Terjadi Lagi

Terjadi lagi. Hati ini tersakiti lagi, padahal saya sudah berusaha untuk melupakan namun masih terbayangkan. Bukan karena saya masih mencintaimu dan menginginkanmu untuk kembali, namun kesalahan dan janji-janji manismu dulu masih saya bayangkan. Banyak orang menyuruh saya untuk melupakan, padahal mereka tidak tahu seberapa susahnya melupakan kenangan demi kenangan yang pernah membuat saya sakit hati.
Terjadi lagi. Hati ini tersakiti lagi, kamu kembali dengan segala macam alasan untuk menjelaskan mengapa hubungan ini berakhir. Kamu bilang "Saya perlakukan kamu seperti itu karena saya ingin membuat kamu ilfeel sama saya. Biar kamu gak cinta lagi sama saya, karena kamu sudah bikin saya gak nyaman sama kamu.". Ringan sekali rahangmu berakata seperti itu, kenapa kamu tidak langsung to the point saja? Biar tidak ada yang tersakiti diantara kita berdua seperti ini.
Harus saya ya yang jadi korban pelampiasan kamu? Setiap hari harus mendengar ocehan-ocehan kasar yang keluar dari mulutmu. Hanya tinggal bilang "Saya tidak ada rasa lagi sama kamu" saja susah sekali. Sampai harus sok menjatuhkan harga diri saya dulu agar saya ilfeel. Dengan sikap kamu yang sok manis dan sok romantis itu sudah membuat saya ilfeel kok, saya suka orang humoris bukan romantis. Gombal sana sini, modus sana sini. Hahaha, sungguh bullshit.
Lalu, apa yang saya telah perbuat hingga kamu tidak nyaman dengan saya? Apa saya menduakan kamu dibelakang? Atau saya telah modus dengan lelaki lain? Hahahaha, bukannya terbalik? Kamu yang seperti itu. 'Gak nyaman sama kamu' sih bukan alasan, saya tau alasan pokok kamu itu apa. Meninggalkan saya untuk wanita lain kan? Jujur saja. Jujur itu indah walau menyakitkan. Setidaknya saya akan menghargai kejujuran kamu.
Ya, mungkin kata kamu benar, "Cara ngambil keputusan orang itu beda-beda". Dan keputusan yang kamu ambil untuk membuat saya ilfeel itu menyakiti saya. Ngomong-ngomong, bukan hanya ocehan kasar yang keluar dari mulutmu. Kadang kamu bertingkah seperti orang yang sedang mabuk, berbicara tidak diasah dulu. Seperti lelaki berhidung belang yang ingin merusak si wanita. Itu yang sering saya rasakan ketika saya bersama kamu dulu. Pantas kan saya minta hubungan ini berakhir? Daripada saya dirusak sama kamu. Lelaki hidung belang.
Menjatuhkan harga diri saya secara perlahan, namun alasannya hanya ingin membuat saya ilfeel. Lucu sekali.