Entah apa yang membuat saya bertahan sejauh ini. Kami gak terlalu kenal satu sama lain, dan sekalinya bertemu juga mungkin itu suatu kebetulan. Perbedaan saya dan dia banyak banget. Tapi entah ada yang membuat saya yakin kalo kita bisa together through all. Cuma aja Tuhan gak ngizinin kita bersama sekarang. Mungkin nanti. Atau mungkin gak akan terjadi. I dunno.
Setelah saya tau kalo you will live a long distance relationship with her, semakin lama saya semakin mundur. Mundur.... Mundur..... Dan akhirnya saya jatuh ditempat yang sama seperti dulu. Memperjuangkan yang gak patut diperjuangkan, dan mencintai seseorang yang mencintai orang lain. It's not easy to get.
Yang harus kalian tau adalah.. Since the first sight, I fall in love with you. In fact I am willing to leave my boyfriend for you. Gak tau kenapa, saya merasa sangat bodoh. Meninggalkan seseorang yang benar-benar mencintai saya untuk mendapatkan seseorang yang tidak pasti membalas cinta saya.
I feel very bad,
I'm sorry.
Kalo udah kayak gini, saya bisa apa? Terus berjalan dan mengejar? Memangnya saya bisa dapat apa? False hope? Sedih sekali.
Bagaikan rumah tanpa atap dan pondasinya. Buat apa dikatakan rumah kalau gak punya atap? Kehujanan, kepanasan. Siapa yang menjaga kalau bukan atap? Buat apa dikatakan rumah kalau gak punya pondasi? Tertiup angin mungkin sudah runtuh. Begitu juga perasaan saya. Gak pernah sempurna kalau orang yang saya cintai tidak membalas cinta saya.
Bagaikan kupu-kupu. Semakin dikejar, semakin menghindar. Tapi ada saatnya kupu-kupu itu menghampiri saya, yaitu disaat saya berhenti mengejar dan berhenti berharap kupu-kupu itu datang. Mungkin saya harus berhenti berharap agar kupu-kupu yang saya harapkan itu datang.