“Aku gak mau sepuluh, dua puluh tahun dari hari ini, aku masih terus-terusan memikirkan orang yg sama. bingung di antara penyesalan dan penerimaan.”
“Karena hati tak perlu memilih, ia selalu tahu kemana harus berlabuh”
“Hati kamu mungkin memilihku, seperti juga hatiku selalu memilihmu. Tapi hati bisa bertumbuh dan bertahan dengan pilihan lain. Kadang, begitu saja sudah cukup. Sekarang aku pun merasa cukup.”
“Carilah orang yang nggak perlu meminta apa-apa, tapi kamu mau memberikan segala-segalanya.”
“Kenangan itu hanya hantu di sudut pikir, selama kita diam selamanya dia tetap jadi hantu, ga akan pernah jadi kenyataan”
“Kadang-kadang langit bisa kelihatan seperti lembar kosong. Padahal sebenarnya tidak. Bintang kamu tetap di sana. Bumi hanya sedang berputar.”
“Keheningan seakan memiliki jantung. Denyutnya terasa satu-satu, membawa apa yang tak terucap. Sejenak berayun di udara, lalu bagaikan gelombang air bisikan itu mengalir, sampai akhirnya berlabuh di hati.”
“Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda? Dapatkan ia dimengerti jika tak ada spasi? Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak? Dan saling menyayang bila ada ruang?”
“Semua perjalanan hidup adalah sinema. Bahkan lebih mengerikan. Darah adalah darah, dan tangis adalah tangis. Tak ada pemeran pengganti yang akan menanggung sakitmu.”
“Kita memang tak pernah tahu apa yang dirindukan sampai sesuatu itu tiba di depan mata.”
“Semua pertanyaan selalu berpasangan dengan jawaban. Untuk keduanya bertemu, yang dibutuhkan cuma waktu.”
“Akan ada satu saat kamu bertanya: pergi ke mana inspirasiku? Tiba-tiba kamu merasa ditinggal pergi. Hanya bisa diam, tidak lagi berkarya. Kering. Tetapi tidak selalu itu berarti kamu harus mencari objek atau sumber inspirasi baru. Sama seperti jodoh, Nan. Kalau punya masalah,tidak berarti harus cari pacar baru kan? Tapi rasa cinta kamu yang harus diperbarui.Cinta bisa tumbuh sendiri,tetapi bukan jaminan bakal langgeng selamanya,apalagi kalau tidak dipelihara. Mengerti kamu?"
“Mereka yang tidak paham dahsyatnya api akan mengobarkannya dengan sembrono. Mereka yang tidak paham energi cinta akan meledakannya dengan sia-sia.”
“Anggap aja kamu ikan lele. Bisa berkembang biak di septic tank. Dia hidup bahagia di tempat sampahnya.”
“Bagaimana hampa bisa menyakitkan? Hampa seharusnya berarti tidak ada apa-apa.”
“Tidak ada masa depan jika tidak ada masa lalu. Pengkhianat terbesar adalah harapan kosong. Kenyataan terpahit adalah kenyataan yang tak setinggi harapan itu.”
“Ada saatnya cinta harus dilepas, tidak digenggam dengan begitu erat. Bahwa ada saatnya kita tidak perlu berlari, tapi berhenti, melihat sekeliling.....dan tersenyum.”
“Karena hanya bersama kamu, segalanya terasa dekat, segala sesuatunya ada, segala sesuatunya benar. Dan bumi hanyalah sebutir debu dibawah telapak kaki kita.”
“Apa yang orang bilang realistis, belum tentu sama dengan yang kita pikirkan. Ujung-ujungnya kita juga tau kok, mana yang diri kita sebenarnya, mana yang bukan diri kita. Dan.... Kita juga tau apa yang kita pengen jalani. Nyerah sama realistis itu beda tipis.”
“Kita memang gak pernah tau kapan perasaan ini akan muncul, bersamanya mata ini seakan bersinar melewati, walaupun harus ada perpisahan. Tapi cinta itu yang menemukan kembali. Walaupun harus ada yang tersakiti, sakitnya menusuki jantung ini. Tapi hati ini tak akan bisa menutupi. Melawan cinta yang ada di hati.”
“Secerdas-cerdasnya otak kamu, nggak mungkin bisa dipakai untuk mengerti hati. Dengerin aja hati kamu.”
“Aku mencintainya, didepannya aku mampu menjadi diriku sendiri. Dia pun begitu, seperti airmu yang selalu membawa pesanku. Membuatku hanyut oleh sorot matanya. Membuatku lupa oleh kesedihan rasanya, sampai aku tak bisa katakan apa-apa padanya, bahkan untuk sekedar rindu atau butuh.”
“Kamu tau gak, kijang yang larinya cepet kayak kilat, bisa beku kayak patung dihadapan singa. Maksudku, saking ketakutannya kijang itu sama singa dia malah kehilangan kemampuannya untuk lari. Dia malah gak bisa gerak sama sekali.”