11/24/11

Azkya's Story ♥

Namanya Azkya Larasati. Panggil saja Azkya. Dia duduk dibangku SMA, tepatnya kelas 11. Dia mempunyai seorang sahabat, Ryan. Mereka berteman dari kelas 7 sampai sekarang.

Saat di sekolah. Azkya sedang duduk sendirian

"Ssth.. Cewek :D", goda Ryan
"Eh? Ryan :)" jawab Azkya kaget sambil menunjukkan senyuman indahnya
"Hehe. Eh Ky, lo tau anak baru di 11.3 gak?" Tanya Ryan membuka obrolan
"Ngg.. Tau. Kenapa?" Tanya balik Azky
"Gila! Cantik banget tuh anak! Putih.. Tinggi.. Senyumannya gak nahan!!!" Kata Ryan
"Haha" Kata Azkya singkat.
"Kayaknya gue mulai suka sm tuh anak. Gue mau cari tau ah ttg dia.. Bantuin gue ya Ky!" Kata Ryan
"Umm" kata Azkya
"Please :'(" kata Ryan
"Ngg.. Yaudah deh" kata Azkya
"Oke! Makasih cantik! :D" kata Ryan. Azkya membalas senyum.

Ya. Ada anak baru di sekolah Azkya. Entah siapa namanya. Azkya pun juga penasaran dan mencari tau.

"Umm, sorry. Lo anak 11.3 kan?" Tanya Azkya
"Yoi! Kenapa?" Kata Glen yang memang anak lama di 11.3
"Eh, ada anak baru ya? Siapa sih namanya? Dari sekolah mana? Kok dia bisa pindah kesini? Te.." Pertanyaan Azkya terputus
"Ssstthh!! Jangan nanya banyak-banyak! Puyeng gue dengernya! Iya, ada anak baru.. Namanya Serra. Dari SMA 1 Bogor" jelas Glen
"Oh." Jawab Azkya singkat
"Sumpah!! Cantik banget tuh anak! Senyumnya manis bgt! Gokil deh!" Kata Glen
"Secantik apa sih si Serra itu?!" Tanya Azkya mulai penasaran
"Secantik....." Kata-kata Glen terputus. Ada seorang gadis berjalan dengan senyumannya yang cukup indah "itu dia, Serra!" Bisik Glen, mata Azkya memperhatikan Serra dengan mulut sedikit menganga. Ya. Memang cukup cantik

Saat pulang. Ryan mencoba mendekati Serra.

"Ngg.. Ha.. Haaii :)" kata Ryan
"Hai" kata Serra sambil menoleh dan kembali membuang muka.
"Na.. Nama.. Nama kamu siapa ya?" Tanya Ryan
"Serra" jawab Serra tanpa menoleh
"Ohaha" Ryan mulai kehabisan kata "nama ku Ryan. Anak 11.8 :)" kata Ryan
"Gak nanya. Sorry, gue duluan." Kata Serra angkuh
"Anjir" bisik Ryan dalam hati.

Ryan pun mulai bertekad mencari tau tentang Serra. Walau betapa sombongnya Serra. Ryan pun curhat ke Azkya lewat sms.

"Ky. Gue tadi kenalan sm anak baru itu. Namanya Serra. Cantik sih, tapi sombong banget. Bantuin gue ya biar deket sama Serra :)" kata Ryan di sms

"Iya. Gue tau dia Serra. Ngg.. Gatau deh bantuin apa enggak" kata Azkya

"Yah.. Kok lo gitu sih? Bantuin dong!!" Kata Ryan memohon

"Iyaiya.. Liat entar aja deh.. Lagian lo belom tau asal usulnya udah main suka aja.." Kata Azkya

"Hehehe. Pokoknya gue harus dapetin dia!! :D" kata Ryan bertekad. Azkya gak bales sms Ryan lagi.

Saat di sekolah, Azkya terlihat sedikit merenung. Entah apa yang dia pikirkan.

"Eh dis! Panggilin Azkya dong" kata Ryan didepan pintu kelas 11.10
"Panggil aja sendiri! Ngeri gue manggil anak yang lagi bengong :P" kata Gadis teman sekelas Azkya
"Gitu ya lo? Oke!!!" Kata Ryan
"Eh? Iya iya gue panggilin!!" Kata Gadis. Gadis masuk ke kelas dan memanggil Azkya
"Ky? Ada Ryan tuh! Nyariin elu!" Kata Gadis
"Eh? Hah? Apa? Ryan?" Kata Azkya tersadar dari renungannya
"Itu.. Ryan tuh.." Kata Gadis sambil menunjuk kearah Ryan. Ryan pun melambaikan tangannya gak jelas -_-
"Oh, iya iya.." Kata Azkya. Azkya pun beranjak dari kursinya dan menemui Ryan

"Kenapa Yan?" Kata Azkya
"Enggak.. Eh, kok bengong terus sih? Ada masalah apa?" Tanya Ryan
"Ngg.. Anu.. Umm.. Enggak kok gak ada" kata Azkya
"Cerita aja.. Gapapa kok ;D" kata Ryan
"Gak kok, gapapa.." Kata Azkya
"Yakin nih?" Kata Ryan
"Iya" kata Azky
"Oke. Eh, gue blm ketemu nih sama Serra" kata Ryan. Tapi Azkya kembali merenung "WOY?!" Kata Ryan "eh? Apa?" Kata Azkya kaget
"lo kenapa sih? Udah cerita aja.." Kata Ryan
"Enggak.." Kata Azkya
"Gue tau kok lo past..." Kata-kata Ryan terpotong. Ya. Serra lewat dengan angkuhnya. Tebar pesona.

"Eh. Lo nyariin gue ya kemaren? Kenapa?" Tanya Serra langsung to the point
"Hah? Gue? Enggak!" Kata Azkya membantah
"Alaah.. Ngaku aja deh.. Kenapa? Pengen kenal sama gue? Gue Serra. Anak baru tereksis di SMA ini!" Kata Serra dengan angkuhnya.
"Damn! Siapa elo sih?! Sok banget!!!" Kata Azkya dalam hati. "Oh" jawab Azkya menutupi emosinya. Namun Ryan hanya melihat Serra dengan serius sambil senyum tengil.
"Kenapa lo?!" Kata Serra melihat ke arah Ryan.
"Ngg.. Nggak kok :)" kata Ryan
"Huh, dasar!" Kata Serra senyum tengil sambil memukul pelan lengan Ryan
"Eheheh" kata Ryan senang. Serra meninggalkan mereka dan kembali tebar pesona lagi *eh*

"Anjiirr. Seneng banget gue Ky!! Wuahahaha" kata Ryan
"Haha" kata Azkya tertawa kecil dengan muka datar
"Wohoo!! Gue mau minta nomornya ah!!" Kata Ryan berlari-lari kecil mengejar Serra
"Hah.." Azkya menghela nafas dan kembali ke dalam kelas.

Saat didalam kelas, Gadis mengajak ngobrol Azkya

"Ky, lo kenapa sih? Hari ini gak semangat banget kayak biasanya.." Tanya Gadis
"Iya nih. Eh? Maksudnya enggak kok" jawab Azkya plinplan
"Jujur aja deh Ky.. Gue bisa kok dengerin curhatan lo.." Kata Gadis
"Ngg.. Makasih Dis, tapi gue bener gapapa kok" kata Azkya masih membantah
"Cerita aja.. Gapapa kok.." Kata Gadis
"Umm.. Okey. Jadi sebenernya..." akhirnya Azkya menjelaskan semuanya dan hanya Gadis yang tau.
Sejak saat itu Gadis dan Azkya selalu bersama. Sampai akhirnya..
"Oh. Gitu nih sekarang? Jadi selalu bareng sama si Gadis itu" kata Ryan frontal
"Eh Ryan. Ngg.. Enggak kok!" Kata Azkya yang sebenarnya menghindar dari Ryan
"Udah 3 hari gue cariin lo malah gak ada! Kenapa sih lo?" Tanya Ryan
"Udah deh Yan, jangan ganggu Azkya lagi!" Kata Gadis
"Eh? Siapa lo?! Kenal lo sama gue?! Sok ngerebut sobat gue!!" Kata Ryan bertingkah seperti anak SD
"Ssth.. Udah-udah.." Kata Azkya
"Temen lo tuh Ky! Sok oke banget!!" Kata Gadis
"Eh?! Berani lo ngejelk-jelekin gue?" Kata Ryan
"UDAH DEH!! Gausah ribut bisa gak sih?!" Kata Azkya yang langsung pergi meninggalkan Gadis dan Ryan.
Entah ada apa dengan Azkya. Hanya Gadis yang tau. Setiap ada Ryan pasti Azkya menjauh, setiap Ryan menelpon pasti tidak diangkat, setiap Ryan datang ke rumah Azkya pasti pura-pura tidak ada. Karna itu, Ryan pun memaksa Gadis menjelaskan semuanya
"Sorry Yan, lo belom bisa tau tentang ini" kata Gadis
"Please Dis! Gue gak mau ada apa-apa sama Azkya" kata Ryan memohon
"Azkya gapapa kok, dia butuh waktu tanpa lo doang!" Kata Gadis
"Ya tapi kenapa dia pengen ngejauh dari gue? Salah apa gue sama dia?" Tanya Ryan
"Lo gak harus tau kok!" Jawab Gadis dan langsung pergi. Tambah aneh saja. Akhirnya Ryan kembali ke tekad awal untuk mendekati Serra. 3 hari yang lalu Serra dan Ryan sudah dekat. Sms'an, jalan bareng, telpon-telponan..
"Ser, nanti sore jalan bareng yuk" kata Ryan
"Oke" kata Serra
"Jam 5 ya.. Gue jemput di rumah lo ;)" kata Ryan
"Sip!" Kata Serra
Jam 5. Ryan memakai kemeja dengan dalaman berwarna putih, celana jeans, sepatu sneakers hitam. Siap. Ryan menjemput Serra. Serra memakai baju sexy dan keliatan 'wow' dimata Ryan.
"Siap?" Kata Ryan
"Oke" kata serra. Mereka pun berangkat ke mall.
Sampainya di mall, mereka ke caffe untuk ngemil.
"Umm.. Ser. Ada yang pengen gue omongin nih" kata Ryan
"Ngomong aja :)" kata Serra dengan tampang sok manisnya
"Sebenernya.. Gue sayang sama lo" kata Ryan
"Haha" kata Serra
"Kok ketawa sih? Gue serius.. Mau gak lo jadi cewek gue?" Tanya Ryan dengan gaya romantisnya
"Gak bisa Yan" kata Serra
"Kenapa? :(" tanya Ryan kecewa
"Gue udah punya cowok. Anak 11.8, Wildan" kata Serra
"Arrh! Kenapa harus dia sih?!" Tanya Ryan emosi campur kecewa
"Ngg.. Emang kenapa?" Tanya balik Serra
"Wildan itu musuh di kelas gue!" Kata Ryan
"Oh?! Jadi..?" Tanya Serra yang terbawa emosi mendengar kata-kata seperti itu
"Ya harusnya lo jadian sama gue!" Kata Ryan
"Gak bisa Yan. Gue terlanjur cinta mati sama Wildan" kata Serra yang langsung meninggalkan Ryan, namun kembali menengok dan mengucapkan "sorry Yan, gue duluan" dan kembali berjalan. Ryan memukul-mukul meja sambil menunduk kesal. Kecewa. Kehilangan seorang yang Ryan idam-idamkan. Dan dia butuh seorang temn untuk curhat. Ryan pun mencoba sms Azkya

"Ky. Gue butuh lo banget nih. Please. Gue rasanya pengen mati hari ini. Gue gak ada temen curhat lain selain lo" kata Ryan dalam sms

"Sorry Yan. Gue lagi latian basket nih. Nanti aja ya. Jangan dibawa galau okeey ;)" kata Azkya mulai merespon

"Oke. Good luck ya latiannya" kata Ryan. Beberapa jam kemudian Azkya kembali sms Ryan.

"Yan. Mau cerita apa?" Kata Azkya

"Gue abis nembak Serra. Gue ditolak karna dia udah punya Wildan. Gue kesel Ky! Kenapa harus Wildan! Padahal gue sama Wildan tuh musuhan di kelas! Argh!" Jelas Ryan

"Sabar ya Yan" kata Azkya

"Bantuin gue dong biar Serra suka sama gue!! Gue butuh banget bantuan lo nih!" Kata Ryan

"Gue usahain deh" kata Azkya. Besoknya, Azkya mencoba mendekati Serra
"Ra? Masih inget gue gak? Gue Azkya yang lo ajak ngobrol berminggu-minggu yang lalu" kata Azkya
"Oh, elo. Kenapa?" Kata Serra
"Gue temennya Ryan. Lo abis ditembak ya sama dia?" Kata Azkya
"Iya. Dia bilang dia sayang sama gue, apalah itu" kata Serra
"Kenapa lo gak terima dia?" Kata Azkya
"Gue udh ada Wildan Ky!" Kata Serra
"Yaudah putusin aja Wildan terus terima deh Ryan" kata Azkya enteng
"Ya enggaklah! Gue terlanjur cinta mati sama Wildan!" Kata Serra
"Ryan tuh oke loh, baik anaknya, asik, lucu.. Lo lebih milih Wildan yang kelewat sok cool" kata Azkya menjelaskan
"Ya elo aja sana yang jadian sm Ryan" kata Serra
"kok jadi gue sih?" Kata Azkya
"Abisnya lo bilang gitu, ya elo aja sana.." Kata Serra. Azkya pun meninggalkan Serra. Dan curhat ke Gadis.
"Yang sabar lah Ky. Takdir lo emang lagi sial kali.. Sabar aja deh. Gue selalu disamping lo kok" kata Gadis
"Makasih Dis :')" kata Azkya
"Ky!" Panggil seseorang. Askya pun menengok.
"Eh, apa yan?" Kata Azkya. Ternyata Ryan.
"Lo udah nyoba ngomong ke Serra?" Tanya Ryan dengan muka datar campur sembab seakan-akan habis nangis
"Udah. Tapi tetep aja nihil hasilnya" kata Azkya
"Gue sayang banget sama Serra (⌣́_⌣̀)" kata Ryan. Tiba-tiba Gadis yang berada di samping Azkya pun reflek mengelus-elus punggung Azkya
"Ngg.. Sa.. Sab.. Sabar ya.. Yan.." Kata Azkya terbata-bata
"Gue harus gimana lagi coba?!" Kata Ryan emosi
"Lo harus cari penggantinya Serra, biar lo bisa lupain Serra!" Kata Azkya
"Tapi gak ada?! Gue harus nunggu sampe setahun mungkin biar bisa ngelupain Serra" kata Ryan
"Usaha dong lo!!" Kata Gadis yang mulai bicara
"Pasti ada kok Yan! Cewek bukan Serra doang di dunia ini. Dia juga gak begitu sempurna kan?" Kata Azkya
"Iya sih (⌣́_⌣̀)" kata Ryan. Omongan mereka terhenti karna bel masuk berbunyi. Seminggu.. Dua minggu.. Berlalu dan Ryan pun lebih suka menghabiskan waktunya untuk mengobrol dengan Azkya. Entah tentang basket, cewek, cowok, ngegosip.. Sampai akhirnya Ryan mengajak jalan Azkya, mungkin untuk mencari kaset terbaru di dunia musik. Tetapi...
"Ky, gue boleh ngomong gak? Serius." Kata Ryan
"Silahkan" kata Azkya
"Gue suka sama lo, mau gak lo jadi pacar gue?" Kata Ryan
"Hah? Boong lo Yan" kata Azkya
"Gue serius!" Kata Ryan
"Hah? Ngg.." Kata Azkya, salting
"Jawab ky.. Kalo gamau juga gapapa kok.." Kata Ryan
"Tapi cinta mati lo itu gimana?" Kata Azkya
"Gak peduli, gue maunya elo!" Kata Ryan
"Umm.. Ngg.. Oke.. Gue.. Terima :'D" kata Azkya
"Makasih ya Ky" kata Ryan. Hari pertama mereka jadian. Bersama seperti biasa tetapi lebih dekat lagi. Azkya pun memberitahu kenapa dia sampai menghindar dari Ryan
"Aku tuh kesel sama kamu! Abisnya kamu suka sama Serra! Dari kelas 9 tuh aku suka sama kamu! Jadinya aku broken heart gitu deh.. Hahaha" kata Azkya
"Hahaha, cemburu toh kamu.. Ehehe" kata Ryan. Dua hari.. Tiga hari.. Dilalui dengan kemesraan yang tidak dimiliki oleh siapapun pasangan. Namun saat memasuki minggu ke 2.. Mereka bertengkar.. Karena Gadis melihat ada sesuatu yang mengganjal, Gadis pun menginterogasi Ryan lewat sms

"Yan, lo ada gebetan lain ya?" Kata Gadis frontal

"Hah? Kenapa nanya gitu?" Kata Ryan

"Gapapa, jawab!!" Kata Gadis

"Palingan si Serra :D" kata Ryan

"Hah? Lo masih suka sama Serra?" Tanya Gadis

"Iya, haha" kata Ryan enteng

"Lo kan udah punya Azkya!! Gila lo!!" Kata Gadis

"Gatau ah! Bingung gue!" Kata Ryan. Sms mereka terhenti. Gadis mulai bimbang antara beritahu atau tidak ke Azkya. Akhirnya karna Gadis gak mau melihat temannya tersakiti dari belakang, Gadis pun bilang. Akhirnya Azkya terlibat omongan serius dengan Ryan
"Langsung aja nih Yan. Karna gue gamau ngerasa diduain, gue udahin aja hubungan kita" kata Azkya
"Hah? Maksudnya?" Kata Ryan
"Gue tau lo masih ada perasaan sama Serra. Tapi jangan jadiin gue sebagai selingan lo. Sakit Yan." Kata Azkya
"Iya" jawab Ryan singkat
"Yaudah gue minta putus" kata Azkya sekali lagi
"Lo yakin?" Kata Ryan
"Yakin" kata Azkya sambil pergi meninggalkan Ryan. Azkya meneteskan air mata yang deras sekali. Azkya memeluk Gadis yang sedang duduk sendiri. Gadis memeluknya erat. "Sabar ya Ky.. Ini yang terbaik buat lo" kata Gadis. Di seberang sana terlihat Ryan sedang duduk menunduk, dan kembali bangun lalu pergi. "Gue nyesel nerima dia! Gue nyesel jadi sahabatnya dari kelas 7" kata Azkya tersengar samar suaranya karna sambil menangis
"Iya ki, gue tau.. Sabar ah.. Jangan nangis gitu.." Kata Gadis
"Gue dijadiin selingkuhan gitu supaya dia bisa ngeluapin Serra.. Gue sakit dis, sakiitt.." Kata Azkya sambil menangis tambah keras
"Ssth.. Udah dong.. Tunjukin kalo lo kuat! Lo bisa! Lo bisa berdiri tanpa dia!" Kata Gadis. Perlahan suara tangisannya berubah menjadi sesegukan.
Besoknya, Azkya kembali merenung dan terdiam. Selalu menghindar jika ada Ryan. Dan selalu salting jika ditanya tentang Ryan. Sebenarnya Azkya mempunyai seorang sahabat lagi di account twitternya, namun mereka tidak terlalu akrab di sekolah. Walaupun belum pernah mendengar namanya dicerita ini, dia selalu menyupport Azkya dari belakang. Haris. Ya, namanya Haris. Anak yang cukup eksis di sekolahnya. Mendengar berita putusnya hubungan Azkya dan Ryan, Haris pun mengajak obrol lewat account twitternya.
"@HarisIlhamR @AzkyaPutri Ky? Lo putus sama cowok lo?" Tanya Haris di twitter

"@AzkyaLarasati @HarisIlhamR iya haha" kata Azkya

"@HarisIlhamR @AzkyaLarasati sabar ya Ky" kata Haris

"@AzkyaLarasati @HarisIlhamR kok sabar sih?! Gue justru ngerasa nyaman kali! I'M FREEDOM!! Yey!" Kata Azkya menutupi kesedihannya

"@HarisIlhamR @AzkyaLarasati berasa bebas banget ya lo? -_-" kata Haris

"@AzkyaLarasati @HarisIlhamR yaiyalah :D" kata Azkya

Azkya menutupi kesedihannya dengan senyumannya. Azkya menutupi penderitaannya dengan canda tawanya. Dia tidak mau dikasihani. Dia tidak mau temannya terbebani karna kesedihannya. Begitu juga Haris, Haris merasakan rasa sakit Azkya. Walaupun ditutupi dengan apapun, Haris tau kalau Azkya butuh hiburan untuk mencerahkan kembali pikirannya.
"@HarisIlhamR @AzkyaLarasati Kyaa.. :) jalan yuk Ky!" Ajak Haris

"@AzkyaLarasati @HarisIlhamR hah? Kita kan gak pernah ngobrol di sekolah :/" kata Azkya

"@HarisIlhamR @AzkyaLarasati udah gapapa.. Jam 4 sore gue tunggu di sekolah ya.. See you later Ky :)" kata Haris

"@AzkyaLarasati @HarisIlhamR eh.. Tapi.. Ngg.. Oke deh -_-" kata Azkya.

Tepat jam 4 sore, Azkya sudah sampai di sekolah. Menunggu jemputan Haris. Beberapa menit kemudian terlihat seseorang membawa motor ninja merah dan menggunakan helm. Dia berhenti tepat di depan Azkya. Orang itu melepaskan helmnya, ternyata Haris. Ya. Haris memakai kaos putih dengan corak merah dan hitam, sementara Azkya memakai baju dress biru selutut.
"Cantik :)" kata Haris
"Apasih!" Kata Azkya sambil mendorong pelan Haris
"Hehe. Ayo naik, udah jam segini. Nanti telat!" Kata Haris
"Emang kita mau kemana sih?" Tanya Azkya
"Udah.. Liat aja nanti :D" kata Haris
Entah Azkya ingin dibawa kemana. Yang jelas Haris ingin melihat senyuman Azkya yang sejak kemarin mulai redup.
"sampai deh!" Kata Haris sambil mengerem motornya diparkiran
"Hah? Dufan?" Kata Azkya kaget
"Iya. Kita main disini. Oke?" Kata Haris sambil menunjukan senyumannya yang sering membuat wanita jatuh hati di sekolah. Tangan Azkya pun ditarik menuju wahana permainan pertama, Komedi Putar. Setelah puas mencoba semua wahana dan berfoto-foto, Haris dan Azkya pun pulang.
"Hahaha, sumpah lucu banget lo! Hahaha" kata Azkya tertawa sambil memakan gulali
"Haha, gitu dong.. Kalo senyumkan tambah cantik :)" kata Haris
"Bisa aja lo" kata Azkya sambil memukul pelan lengan Haris
"Gue gamau ngeliat lo bengong bengong gajelas lagi, pokoknya harus tetep senyum! Oke? :)" kata Haris
"Siap bos!" Kata Azkya.
Mereka pun kembali tertawa dengan candaan-candaan khas dari Haris. Haris adalah anak yang cukup laku di sekolah. Haris mempunyai senyum yang indah, kulit yang cukup putih kecoklatan, dan tinggi semampai. Sifatnya pun tidak kalah dengan fisiknya, baik, selalu membela wanita, dan mempunyai perasaan lembut. Entah Azkya bisa bertemu dimana.
Esoknya di sekolah.. Haris sedang bercanda dengan Azkya di balkon atas.
"Iya tuh, kemaren seru banget! Hahaha" kata Azkya
"Hehehe" kata Haris. Tiba-tiba Ryan menghampiri Azkya dan Haris.
"Ris, sorry. Gue boleh ngomong berdua gak sama Azkya?" Kata Ryan
"Silahkan" kata Haris
"Gue gamau" kata Azkya yang langsung pergi
"Ky! Tunggu dulu Ky! Ini penting!" Kata Ryan sambil berlari mengejar Azkya, diikuti Haris di belakang Ryan.
"Azkya! Tunggu! Gue gatau harus cerita ke siapa! Please berhenti dulu dong!" Kata Ryan menyeimbangi jalannya Azkya. Azkya pun berhenti.
"Mau ngomong apa lagi?!" Kata Azkya
"Gue mau curhat tentang..." Kata Ryan
"Tentang apa?! Serra?! Gue gamau denger!! Karna dari sekarang lo bukan sahabat gue, dan gue bukan sahabat lo lagi!! Inget tuh!" Kata Azkya yang mulai berjalan lagi. Namun Ryan tidak menyusul.
"Karma buat lo. Udah nyakitin Azkya. Dan sekarang lo kehilangan segalanya" kata Haris dan mulai berjalan menyusul Azkya.
Haris menghampiri Azkya yang mulai lagi terdiam.
"ky, lo kan udah janji gamau galau lagi" kata Haris
"Iya iya.. Tapi gue gamau diginiin Ris!" Kata Azkya
"Iya gue tau kok, tapi lo anggep aja Ryan gak ada.. Anggep Ryan bukan siapa-siapa yang belom pernah lo kenal!" Kata Haris yang ternyata Ryan mendengar ucapan Haris itu. Akhirnya saat pulang sekolah..
"Sini lo nyet!" Kata Ryan menarik baju Haris
"Eh? Apa-apaan nih?!" Kata Haris
"Lo ngapain nyuruh Azkya jauh dari gue?! Lo gak suka gue sama dia temenan lagi?!" Kata Ryan sambil menonjok muka Haris
"Tung.. Gu.. Gue.." Kata-kata Haris samar didengar
"APA?!" kata Ryan sambil menonjok yang kedua kalinya ke mata Haris. Sampai Haris babak belur dan Ryan tinggalkan. Namun saat ditinggalkan, Azkya ada di depan lorong tempat Haris dipukuli.
"Oh? Jadi gini ya?! Belom puas nyakitin gue, terus mukulin orang lain yang gak punya salah gini?!" Kata Azkya. Ryan pun kaget
"Az.. Azkya.. Umm.. Ini bukan kayak yang lo bayangin!!" Kata Ryan
"Gue kecewa sama lo!!! Pergi lo!!" Kata Azkya mendorong kencang Ryan dan menolong Haris.
"Ris, lo gapapa?" Kata Azkya
"Eng.. Ah.. Aduh.. Enggak.. Ant.. Anterin.. Gu.. Gue.. Pulang.. Ky" kata Haris yang langsung tak sadarkan diri. Azkya pun mengantarkan Haris pulang. Semakin hari, Azkya dan Haris mulai dekat. Mereka selalu bersama. Seakan-akan Haris adalah pengganti Ryan. Ryan pun tetap pada tekadnya, mengejar Serra. Serra sekarang tambah langgeng dengan Wildan. Ryan kehilangan segalanya, benar kata Haris. Sampai akhirnya..
"Ky, ada yang pengen gue omongin nih" kata Haris setelah berminggu-minggu kemudian dari kejadian Haris babak-belur
"Apa?" Kata Azkya
"Enggak deh.. Hehe.." Kata Haris membatalkan pembicaraannya
"Yeh.. Gak jelas deh" kata Azkya sambil browser di laptopnya.
"Nyari apaan sih lo?" Kata Haris penasaran
"Nyari fotonya Bruno Mars, hehehe" kata Azkya
"Hah Bruno Mars? Hahaha" kata Haris. Azkya hanya tersenyum sambil tetap memandangi laptopnya.
"Menurut lo yang mirip Bruno Mars di sekolah kita siapa?" Tanya Haris gak jelas.
"Hahaha.. Gatau lah!" Kata Azkya
"Yeh.. Serius.. Siapa? Si Wildan? Ryan? Glen? Ataau...." Kata Ryan. Tiba-tiba Azkya memandangi mata Haris dan berkata...
"Kalo Bruno Mars'nya itu elo gimana?" Kata Azkya
"Hah? Eh.. Umm.. Ngg.. Ehehe" kata Haris salting. Sepertinya mereka mulai menyukai satu sama lain. Dan akhirnya Haris menyatakannya..
"Ky, gue jadi ngomong serius nih.." Kata Haris
"Apa..? Nanti gak jadi lagi~" kata Azkya
"Enggak kok.. Ngg.. Gue sayang sama lo Ky" kata Haris
"Oh" jawab Azkya singkat
"Gue serius.. Gue, cinta sama lo.." Kata Haris. Azkya mulai tersedak "uhuk.. Uhuk.." Haris melanjutkan kata-katanya "lo mau gak jadi pacar gue? Gue janji gak bakal nyakitin lo apalagi selingkuhin lo" kata Haris
"Ngg.. Lo serius?" Kata Azkya
"Gue serius Ky" kata Haris
"Ngg.. Umm.. Gue.. Oke.. Gue terima" kata Azkya.
"Makasih ya Ky (ε˘⌣˘з)" kata Haris
Mereka memang menjadi pasangan terdekat yang sangat romantis. Berminggu-minggu mereka lewati dengan senyuman-senyuman. Dan sampai kelulusan kelas 12. Mereka berdua lulus, namun Haris harus melanjutkan pendidikannya di Paris.
"Apapun yang terjadi, cerita ya sama aku. Aku yakin kamu setia kok" kata Haris di bandara
"Tapi Ris.. :'(" kata Azkya yang mulai meneteskan air mata
"Ssth.. Gak boleh nangis.. Aku gamau kamu sedih.." Kata Haris berpesan
"Aku sayang kamu" kata Azkya sambil memeluk erat Haris.
"Aku juga. Sayang, aku harus pergi. Udah jam segini. :')" kata Haris
"Hati-hati ya.. :')" kata Azkya melepaskan peluknya. Dan Haris melambaikan tangannya yang terakhir kalinya. 3 hari kemudian, Azkya mendapat telpon dari Ibunya Haris.
"Halo..? Siapa ya?" Kata Azkya
"Halo.. Ky.. Ini mamanya Haris.." Kata Ibunya Haris, terdengar sesegukan
"I..iya tan.. Ada apa ya?" Tanya Azkya mulai curiga
"Haris Ky.." Kata Ibunya Haris
"Haris?! Haris kenapa tan?" Kata Azkya, hanya dibalas dengan suara tangisan dari Ibunya Haris
"Tan?! Haris kenapa tan?!" Tanya Azkya yang mulai berkeringat
"Pesawat Haris jatuh.. Dan.. Haris.. Jadi korban tewas Ky.. Hiks hiks" kata Ibunya Haris
"APA?!" Kata Azkya, tangisnya mulai pecah. Hari itu juga Azkya pergi ke rumah Haris. Di rumah Haris mulai ada bendera kuning, tenda yang lengkap denngan kursi-kursi pelayat.
"HARIS!!!" Kata Azkya berlari menuju kedalam rumah Haris
"Azkya.." Kata Ibunya Haris yang langsung memeluk Azkya
"Aaa.. Hariisss..." Kata Azkya
"Udah Ky.. Haris udah tenang disana.." Kata Ibunya Haris. Mulai pecah tangisan Azkya. Azkya mulai terpukul atas kepergian Haris. Terlihat Ryan juga datang ke rumah Haris.
"Ky, yang sabar ya. Maafin gue kalo ada salah" bisik Ryan. Azkya tetap menangis tanpa merespon Ryan. "Ky.. Sabar ky.. Gue selalu dukung elo kok.. Sabar yaa" kata Gadis yang tiba-tiba datang langsung memeluk Azkya. Haris terlalu cepat pergi, menurut Azkya Haris adalah satu-satunya orang yang bisa mengerti Azkya. Azkya mulai bingung apa yang harus dia kerjakan disaat tidak ada Haris nanti. Haris pergi.. Azkya kesepian..
"Masih ada gue kok Ky" kata Ryan. Azkya sedang duduk sendirian ditaman. Terdiam.
"Ngapain lo kesini. Bukannya lo seneng Haris udah gak ada?!" Kata Azkya tanpa menengok
"Ya enggaklah, gue kan udah maafan sama dia Ky. Udahlah, jangan bahas Haris lagi! Yang ada elo tambah drop nanti!" Kata Ryan, tiba-tiba Gadis datang..
"Ky, ada sesuatu dari Haris sebelum dia pergi ke Paris" kata Azkya
"Hah? Kok bisa ada di elo sih?!" Tanya Azkya
"Gue.. Gue sodaranya Haris Ky" kata Gadis yang mulai pergi meninggalkan kotak kecil disebelah Azkya. Azkya membuka kotak tersebut, isinya sebuah surat dan liontin perak. Isi suratnya

"Haii Azkya sayang ku..
Tambah cantik gak sih kamu sekarang ini? Haha. Aku penasaran nih bisa ngeliat kamu lagi.. Kangeennn rasanya.. Hehe.. Ky, aku tau pasti pas kamu baca surat ini aku udah di Paris. Aku nitipin surat ini ke Gadis karna dia sodara sepupu aku.. Ngg.. Aku juga ngasih kamu liontin tuh.. Didalamnya ada huruf H sama A. Itu nama kita berdua Ky.. Aku harap kamu suka yaa.. Setia ya kamu.. Kalo aku udah gak ada nanti kamu boleh deh nyari cowok selain aku.. Aku sayang kamu Ky.. Jangan galau ya ehehe :) :þ"

Azkya mulai menangis lagi sambil membuka isi liontin. "Aku yakin kamu lagi ditempat yang lebih indah dari Paris Ris. Kamu pasti udah di surga kan.. Hiks hiks" kata Azkya
"Sabar ya ky.. Lo gak boleh drop terus gini.." Kata Ryan. Mereka berpelukan. Mungkin arti dari Azkya mulai menerima kehadiran mantan sahabatnya kembali. Dan mereka akhirnya saling menghargai satu sama lain. Walau Haris sudah tidak ada.. Azkya tetap senyum karena Ryan.
Satu tahun kemudian..

"Ky, kita balikan yuk" kata Ryan
"Hah? Gila lo! -_-" kata Azkya
"Oh. Yaudah kalo gamau.."
"Eh eh.. Iya iya.. Gue terima.. :')" kata Azkya
"Makasih Ky" kata Ryan
"Tapi gue gamau ah kalo masih sama Serra" kata Azkya
"Serra udah ke Amerika ngelanjutin sekolahnya.. Masa iya gue harus ngikut dia lagi? Gue baru ngerasain kalo lo yang selalu ada buat gue :*" kata Ryan
"Hehehe. Tapi.. Gue butuh waktu buat ngelupain Haris.. Dia terlalu baik buat gue (⌣́_⌣̀)" kata Azkya
"Gapapa kok Ky, gak usah dilupain si Haris itu.. Gue gapapa kok kalo lo belom bisa ngelupain dia.. Gue terima lo apa adanya.." Kata Ryan
"Hehe.. Makasih yaaa Ryaaann" kata Azkya.
Akhirnya Ryan menjadi pengganti Haris. Dan mereka pun selalu mengerti satu sama lain dan saling mengalah. :D