SPONSORED BY WE HEART IT
Co: "Aku rasa kita sampe disini aja deh.. Aku gak bisa ngelanjutin hubungan ini.."
Ce: "Tapi, emangnya kenapa..? Aku ada salah apa..?"
Co: "Kamu gak ada salah apa-apa kok, aku yang salah.. Kita ini memang udah gak cocok.."
Ce: "Tapi........"
Co: "Makasih ya, kamu udah ngisi hidup aku.."
Ce: "..."
Sepenggal cerita fiksi yang gue faktualkan dalam kehidupan nyata dan gue rangkum pada postingan kali ini. Gue rasa kalian udah pernah ngerasa gimana rasanya diputusin tanpa alasan yang akurat. Entah kalimat itu berbunyi "Aku gak bisa bahagiain kamu"-lah, "Kita ini beda"-lah, sampai "Kita ini udah gak cocok". Kenapa gak bilang aja alasan yang sebenarnya? Karena lo gak mau nyakitin perasaan pasangan lo? Lo SALAH BESAR. Dengan kejujuran semuanya akan terasa lebih indah, walaupun itu menyakitkan. Seenggaknya pasangan lo bisa menghargai kejujuran lo. Jangan jadikan 'kita-udah-gak-cocok' sebagai alasan putusnya sebuah hubungan kalo pada kenyataannya lo udah lelah mencari kesalahan pasangan lo biar hubungan lo sama dia ini berakhir. Udah duarebu tigabelas brooooo! Malu sama umur, malu sama kumis tipis lo itu, kalo emang dari awal udah-gak-cocok ngapain jadian? Jangan kau indah-indahkan perasaan yang kau utarakan jika akhirnya kau tinggalkan aku tanpa rasa kasihan.
Dan seharusnya gue dulu emang gak usah nengok ke belakang lagi, karena gue udah punya spion dan pandangan yang luas kedepan. Tapi sayangnya gue nengok karena ada yang menyapa gue dari belakang, itu bukan keinginan gue. Karena gue gak hati-hati, akhirnya gue kecelakaan karena menengok ke masa lalu.
Ah, luka yang telah lalu saja belum sepenuhnya mengering, sudah kudapati lagi luka yang baru.
Harusnya gue sadar, bukan menyadarkan. Buat apa gue habiskan waktu gue untuk menyadarkan seseorang yang memang gak punya niat buat sadar?
Dan sekali lagi, harusnya gue sadar. Kalo gue gak seharusnya menyalahkan diri sendiri setelah semua ini terjadi. Gue gak bisa mengetuk palu siapa yang salah disini. Karena sudah jelas, sebenarnya yang salah adalah rasa. Tapi gue gak bisa menyalahkan rasa, kalo soal hati, memangnya gue tahu apa?
Kalo dia memang cocok sama lo, buktiin ke gue.
Apa waktunya seberharga gue, saat gue bareng lo?
Apa pundaknya sekuat gue, menampung keluh kesah lo?
Apa bahagianya sesederhana gue, melihat senyum lo?
Apa rasanya seabadi gue, mencintai lo?
Jika pada akhirnya lo menyesalkan semua kejadian ini dan ingin kembali, ingatlah kalimat yang pernah lo buat untuk gue. Sedetik setelah lo katakan kalimat tersebut, gue hancur. Kita memang udah gak cocok lagi. KITA-MEMANG-UDAH-GAK-COCOK-LAGI.
Jangan pacaran, kalo dari awal emang gak ada perasaan.