12/18/12

When You Look Me In The Eyes

Begitulah kata-kata yang gue publish beberapa hari yang lalu. Kenapa gue bisa bilang gitu? Karena gue bisa lihat dari mata setiap orang. Semua mata orang itu sebenernya sama, used to see. Tapi yang bikin beda yaa dari objek yang kita lihat. Misalnya, ketika lo lihat someone you love. Gue yakin lo pasti speechless dan memandang lebih lama, mata lo berbinar, dan seakan dunia ini berhenti. Ini fakta, bukan sekedar kata.
Gue pernah alami kejadian yang kayak gini, bahkan setiap 'I-saw-him'. Bukan cuma speechless, bahkan hanya sekedar untuk nyapa aja susah banget. Kalo kata RAN sih, bibirku membeku tak mampu ku mengucap kata saat ku tatap wajahmu. Atau mungkin untuk sekedar menatap matanya, buat gue itu susah banget.
Disaat gue ada diposisi serba salah tingkah kayak gini, gue memilih untuk berlalu begitu saja. Tapi asli, yang gue rasain gue malah nyesel. Nyesel kenapa gue sia-siain kesempatan untuk bisa lebih lama menatap mata itu. Nyesel kenapa gue gak bisa dapet sapaan dari dia. Nyesel kenapa gue harus gugup setiap dihadapannya. Tapi lama-kelamaan gue ngerti, ini yang namanya cinta.

Indah itu ketika gue mendapat tatapan yang sama kayak pas gue tatap mata lo. Tatapan berbinar.. Penuh dengan harapan ingin saling menyapa.. Walaupun kita cuma saling menatap, tapi rasanya udah bahagia banget deh. Karena dengan lo ngeliat gue, itu artinya lo menyadari keberadaan gue.
Kadang finishing dari saling tatap-tatapan itu, kita langsung ngobrol. Dan buat ngobrol itu butuh usaha yang cukup susah. Dimana gue dan lo harus sama-sama punya bahan obrolan supaya kesannya gak garing-garing amatlah. Dan ketika kita sama-sama ngobrol, tepatnya dibagian gue ngomong, gue gak bisa natap mata lo. Bukan karena takut, tapi karena gak sanggup.

Sebenernya cinta itu penuh dengan kemunafikan. Kalo ada yang ngaku dia gak muna ketika mencintai seseorang, berarti dia bohong. Dengan dia berkata kayak gitu, itu udah mengakui kalo dia lagi muna. Gak ada cinta yang gak muna. Semua cinta itu muna. Berawal dari rasa mengagumi, terus menyukai, dan akhirnya mencintai.
Bohong sama diri sendiri, itu juga termasuk munafik. Padahal lo suka, tapi lo berusaha mendem perasaan itu sampe basi. Kapan dia bisa tau lo suka sama dia kalo lo aja gak pernah ngutarain yang sebenernya ke dia?

Dan sebenernya intinya cuma satu. Dari pandangan pertama itulah lo bisa tau apa yang lo rasain. Entah rasa kagum, suka, atau cinta.