Terkadang saya berharap masih dapat melihat mama sedang sibuk meracik bumbu sayur asam di dapur, dengan mengenakan daster dan sandal rumah khasnya. Mama akan sibuk mencicipi bumbu sambil menambahkan garam atau merica bubuk hingga bumbu yang dirasa mencapai takaran 'pas'. Biasanya mama akan mengusir saya atau kakak yang memasuki area dapur, karena mama tidak suka diganggu ketika sedang masak, meskipun dengan alasan kami berniat membantu. Atau mungkin mama tidak ingin kami mengetahui 'resep rahasia' nya, ya?
1001 masakan yang pernah saya coba, entah mengapa, sayur asam buatan mama tidak ada yang pernah bisa menandinginya. Meskipun dulu saya selalu menolak jika mama menyuruh untuk memakan sayur, hingga mama mengurut dada. Saya baru sadar, sepeninggal mama saya malah merindukan sayur asamnya.
Mama, apa di surga sana ada sayur asam?
DIHIYAYA
4/13/16
7/1/14
Optim Is Me
Takdir Tuhan tak pernah salah,
Tuhan tak memberikan apa yang kita inginkan
tetapi memberikan apa yang kita butuhkan.
6/23/14
Orang Ketiga
Tak ada maksud untuk merusak
Namun terlanjur ku acak-acak
Niat ku tak jahat
Namun telah kau cap bejat
Hati tak maksud melukai
Namun cinta membutakan hati
Tekad ingin jauh
Namun ego tak pernah patuh
Tak ada hasrat mengganggu
Namun risih menjadi alasanmu
Tak ada hasrat mengganggu
Namun risih menjadi alasanmu
Berusaha membenci
Justru menyakitkan hati
Merelakan
Bukan berarti menghentikan
Aku tak akan berhenti mendadak
Meski aral melintang begitu banyak
Meski perlahan
Kupastikan rasa ini akan terhapuskan
Maaf telah mengusik damai
Karena kutak berniat meramai
Menjadi orang ketiga
Bukanlah sebuah rencana yang kuduga
6/13/14
Kamu dan Aku
Kamu.
Ya, kamu. Yang sedang berjalan sendirian menuju keberadaan segerombolan teman-temanmu. Dengan langkah acuh, matamu memandang lurus kedepan. Tak menghiraukan keberadaanku yang sejak tadi memandangimu dibalik punggungmu.
Subscribe to:
Posts (Atom)